Assalamualaikum broiler mania Indonesia, ini adalah postingan pertama saya di tahun 2016 ini
Awal tahun 2016 yang cukup menggemberikan buat para peternak Indonesia, tau kenapa ? karena di awal tahun ini tepatnya di bulan januari harga pasar untuk ayam pedaging atau ayam broiler hidup di wilayah saya khususnya pati dan sekitarnya bisa tembus Rp.21.000 / kg untuk ayam ukuran normal 1,6-2 kg. tentu saja hal ini membuat semua pemain perunggasan tersenyum lebar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga saat ini, namun saya tidak akan membahas hal tersebut di pos ini.
Kali ini saya akan membahas tentang masalah yang sering dihadapi para peternak yaitu DOC (anak ayam) bermasalah saat datang,
Banyak peternak yang mengeluhkan terkadang ada beberapa masalah yang terjadi saat DOC datang,mulai dari doc lemas,dehidrasi, jumlah doc yang kurang, hingga doc yang mati dengan jumlah yang banyak.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan DOC mati, dehidrasi atau lemas adalah,
- Faktor bibit DOC (anak ayam)
biasanya saat harga DOC mahal pihak pihak tertentu yang berhubungan langsung dengan ketersediaan DOC (anak ayam) dengan sengaja atau tidak disengaja mencanpur doc yang baik dengan doc yang kualitasnya dibawahnya, bisa juga doc yang afkir yang tidak layak jual ikut dijual demi keuntungan.
biasanya kualitas doc yang buruk ini yang bisa menjadi pemicu terjadinya kasus kematian atau doc cacat saat datang.
- Faktor expedisi
expedisi atau petugas pengantar biasanya menggunakan truk untuk mengantar doc atau anak ayam sampai ke tujuan,
expedisi yang baik dari perusahaan hatchery biasanya menggunakan truk yang sudah dilengkapi dengan blower atau pendingin sehingga DOC (anak ayam) mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
akan tetapai kenyataanya tidak semua perusahaan hatchery menggunakan truk yang dilengkapi teknologi seperti itu, ada juga perusahaan yang masih menggunakan truk dengan teknologi kipas atau blower alami alias menggunakan bak terbuka yang ditutup dengan terpal.
hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi DOC di dalam box saat pengangkutan.
- Faktor jarak antara Hatchery ( penetasan ) dengan Peternakan
Semakin dekat jarak antara penetasan dengan peternakan maka semakin baik karena bisa memotong waktu perjalanan sehingga kemungkinan DOC mati, stress atau yang lainya bisa diminimalisir.
- Faktor Human error
Hal ini berkaitan dengan Driver yang bertugas mengantarkan doc ke peternak, menurut pengalaman dan informasi yang saya dapat, terkadang ada driver yang kurang teliti atau kurang sabar dalam meng handel box-box wadah DOC. adakalanya dengan alasan tergesa gesa karena banyak box doc yang harus diantar ke peternak lainya sehingga driver mengemudi dengan ugal ugalan sehingga dapat menyebabkan box doc yang bertumpuk menjadi rusak dan bahkan box yang bawah bisa terjepit.
- Faktor Force Majeur ( keadaan yang tidak terduga )
kematian doc juga bisa terjadi karena keadaan darurat atau tidak terduga seperti kemacetan parah atau bencana alam seperti yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu dikarenakan banjir parah yang terjadi di wilayah Pati Kudus sehingga memutus jalur Pantura di wilayah kudus dan pati, hal tersebut yang menghambat expedisi hingga beberapa hari terjebak di kemacetan dan akhirnya doc banyak yang mati di dalam truk.
- Faktor expedisi
expedisi atau petugas pengantar biasanya menggunakan truk untuk mengantar doc atau anak ayam sampai ke tujuan,
expedisi yang baik dari perusahaan hatchery biasanya menggunakan truk yang sudah dilengkapi dengan blower atau pendingin sehingga DOC (anak ayam) mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
akan tetapai kenyataanya tidak semua perusahaan hatchery menggunakan truk yang dilengkapi teknologi seperti itu, ada juga perusahaan yang masih menggunakan truk dengan teknologi kipas atau blower alami alias menggunakan bak terbuka yang ditutup dengan terpal.
hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi DOC di dalam box saat pengangkutan.
- Faktor jarak antara Hatchery ( penetasan ) dengan Peternakan
Semakin dekat jarak antara penetasan dengan peternakan maka semakin baik karena bisa memotong waktu perjalanan sehingga kemungkinan DOC mati, stress atau yang lainya bisa diminimalisir.
- Faktor Human error
Hal ini berkaitan dengan Driver yang bertugas mengantarkan doc ke peternak, menurut pengalaman dan informasi yang saya dapat, terkadang ada driver yang kurang teliti atau kurang sabar dalam meng handel box-box wadah DOC. adakalanya dengan alasan tergesa gesa karena banyak box doc yang harus diantar ke peternak lainya sehingga driver mengemudi dengan ugal ugalan sehingga dapat menyebabkan box doc yang bertumpuk menjadi rusak dan bahkan box yang bawah bisa terjepit.
- Faktor Force Majeur ( keadaan yang tidak terduga )
kematian doc juga bisa terjadi karena keadaan darurat atau tidak terduga seperti kemacetan parah atau bencana alam seperti yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu dikarenakan banjir parah yang terjadi di wilayah Pati Kudus sehingga memutus jalur Pantura di wilayah kudus dan pati, hal tersebut yang menghambat expedisi hingga beberapa hari terjebak di kemacetan dan akhirnya doc banyak yang mati di dalam truk.
Langkah yang harus dilakukan saat terjadi banyak kematian doc saat sampai di peternakan atau farm
- jangan langsung tanda tangani surat jalan DOC apabila terlihat banyak anak ayam yang mati di dalam box
- pisahkan doc yang mati dan hitung
- segera lapor ke PPL apabila farm ikut kemitraan.
- apabila peternak mandiri segera lapor ke marketing DOC atau supliernya,
- apabila kematian lebih dari 20 % dari total populasi maka paternak atau farm berhak untuk menolak menerima DOC tersebut dengan alasan tidak ingin terjadi sesuatu yang merugikan dikemudian hari.
- apabila farm atau peternak terpaksa menerima DOC dengan keadaan tersebut maka segera lakukan culling atau seleksi ketat dan lakukan klaim ke perusahaan pembibitan.
sekian postingan dari saya tentang Penyebab doc banyak yang mati saat chick in dan langkah yang harus dilakukan.
untuk informasi dan sharing tentang dunia seputar broiler akan saya lanjutkan di postingan berikutnya
salam suksesss.. !
wassalamualaikum